Kamis, 07 Januari 2016

makalah psikologi



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masa anak-anak awal atau bisa disebut juga masa prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2-6 tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buwang air dan mengenal beberapa hal yang di anggap berbahaya atau mencelakakan dirinya. Memberikan gambaran singkat tentang perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi, sosial, dan bermain pada awal masa kanak-kanak dan membandingkan perkembangan bidang-bidang ini dengan perkembangan yang berkembang pada masa bayi.
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka. Dan kelak, orangtua juga yang akan mengalami penyesalan yang mendalam.
Dampak negatif dari perkembangan anak yang kurang perhatian dari orang tuanya adalah anak menjadi nakal dan susah diatur. Dan dampak lain yang ditimbulkan adalah perusakan moral yang dialami anak yang kemungkinan diakibatkan dari salah bergaul dan berteman. Dan akhirnya, anak-anak inilah yang membawa dampak buruk bagi teman-temannya.
Oleh karena itu kita harus mempelajari bagaimana masa awal perkembangan anak-anak. Karena dengan mengetahuinya kita akan tau bagaimana masa perkembangan anak.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana masa perkembangan pada waktu anak-anak itu ?
2.      Bagaimana perkembangan moralitas anak ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui bagaimana masa perkembangan pada masa awal anak-anak
2.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan moralitas anak

BAB II
LANDASAN TEORI
Mengamati  perkembangan kepribadian seseorang ditinjau dari sudut Psikologi Perkembangan, ada tugas-tugas perkembangan yang wajib dilewati oleh seorang manusia sejak dia bayi, anak-anak, remaja dan sterusnya. Demkian juga secara analogis ada tugas-tugas perkembangan yang wajib dilewati oleh seseorang dalam seluruh perjalanan kehidupannya.
Masa anak-anak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Bagi kebanyakan anak-anak seringkali  dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat didambakan yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak-anak lagi melainkan “ Orang Dewasa” masa anak-anak dimulai setelah  melewati masa bayi yang penuh ketergantungan.
Masa anak-anak awal berlangsung dari 2 th sampai 6 th, oleh para pendidik dinamakan sebagai usia pra-sekolah. Perkembangan fisik pada masa ini berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakkan pada masa bayi menjadi cukup baik. Pada saat masa awal anak-anak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan senang mencoba hal-hal baru.
Dalam periode pertumbuhan merupaka tahap pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat, terutama pada tahun-tahun pertama terjadi saat bayi lahir akhir dewasa muda. Utuk itu saya sebagai pemakalah akan membahas perkembangan anak sesudah tahun pertama dan lain-lain sebagainya.






BAB III
METODOLOGI
Tehnik pengumpulan data

Dalam penulisan paper ini penulis menggunakan berbagai sumber buku perpustakaan mengenai Masa Awal Perkembangan Anak. Penulis juga mengembangkan pokok pikiran apa saja yang terkait dalam Masa Awal Perkebangan Anak.





  
BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan masa awal anak-anak
Perkembanagan masa awal kanak-kanak merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Perkembangan awal anak-anak dibagi atas empat macam perkembangan fisik, kognitif, emosi, psikososial.
Perkembangan fisik yang terjadi berawal dari perubahan tinggi dan berat yang bertambah, perubahan yang terjadi karena pertambahan saraf-saraf otak,perkembangan motorik, perkembangan kemampuan anak yang terjadi dari anak mulai dapat berjalan sampai berlari tanpa jatuh, dan kemampuan anak dari membuat lingkaran hingga mengusun kotak-kotak dengan kmpleks.
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan memori atau cara pikir anak dan kemampuan anakdalam merespon. Perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap proses berpikir anakdan penyikapan anak terhadap suatu hal.
Perkembangan emosi merupakan suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik  kegiatan belajar dn motoris.
Perkembangan psikososial merupakan kemampuan untuk beradaptasi terhadap orang lain. Perkembangan ini sangat berpengaruh terhadap cara anak bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya.[1]
1.      Perkembangan fisik
Perkembangan fisik adalah perkembangan-perkebangan dimana keterampilan motorik kasar dan motorik halus sangat berkebang pesan.
a.       Tinggi dan berat
Anak-anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda , tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap mengikukuti aturan yang sama.selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci  dan berat  berat bertambah antara 2,5-3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia tiga tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg.pada usia lima tahun tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg.
b.      Perkembangan otak
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa perkembangan masa awal anak-anak ialah perkembangan otak. Otak dan kepala bertumbuh lebih pesat dari pada tubuh bagian manapun. Pada saat bayi mencapai usia dua tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa , dan pada usia lima tahun ukuran otaknya telah mencapai 90% otak orang dewasa. Pertumbuhan otak pada masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah otak. Beberapa petambahan otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses di mana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan lapisan sel-sel lemak.
c.       Perkembangan motorik
Perkembanagan fisik pada masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik, baik kasar maupun halus. Sekitar usia tiga tahun, anak sudah dapat berjalan dengan baik dan sekitar usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa.[2]
Masa usia sekolah dasar sering pula disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa keserasian ini anak secara relatif anak-anak mudah lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya.[3]
2.      Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak
Masa pertengahan dan akhir anak-anak  merupakan kelanjutan dalam masa awal anak-anak yang telah dipaparkan. Periode ini berlangsung dari usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Permulaan masa pertengahan dan akhir anak-anak ini ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupannya, sebab masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi anak yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.[4]
3.      Faktor-faktor dalam perkembangan mental anak
Pada dasarnya, perkembangan mental anak muncul sebagai satu rangkaian dari tiga periode besar. Masing-masing periode ini memperluas periode sebelumnya, merekonsruksinya pada suatu level baru, yang kemudian bahkan melampauinya dalam tingkatan yang lebih besar. Hal ini pun berlaku bagi periode pertama karena evolusi skema sensori-motor memperluas dan mengungguli struktur organik yang berlangsung selama masa embriogenesis.
Integrasi  struktur yang berurutan, yang masing-masing mengebabkan kemunculan integrasi berikutnya, memungkinkan untuk membagi perkembangan anak menjadi preode-preode atau tahapan panjang dan sub-subperiode atau sutahap yang dapat dikarakterisasikan sebagai berikut:
a.       urutan rangkaiannya bersifat konstan, meski usia rata-rata berlangsungnya berbeda-beda pada tiap individu ,menurut tingkatan kecerdasannya atau lingkungan pergaulanya. Dangan demikia,perkembangan tahapan akan mengakibatkan akselerasi atau retardasi ,tetapi urutanya tetap konstan dalam area-area (operasi-operasi,dan lain-lain) di mana tahapan-tahapan semacam itu telah menunjukkan keberadaannya.
b.      tiap tahapan dikarakterisasi oleh keseluruhan struktur yang dengan merujuk kepadanya pola-pola perilaku utama dapat dijelaskan. Guna membangun tahapan-tahapan eksplanatoris tersebut tidaklah cukup merujuk pada pola-pola ini saja atau pada kelaziman suatu karakteristik tertentu (sebagai mana tahapan-tahapan yang diusulkan oleh freud dan wallon).
c.       struktur-struktur menyeluruh ini bersifat integratif dan tak dapat dipertukarkan.[5]
Empat faktor umum perkembangan mental:
a.       Faktor pertama adalah pertumbuhan organik dan terutama kematangan sistem saraf dan sistem endokrin. Tidak diragukan bahwa sejumlah pola perilaku bergantung pada berfungsinya pertama-tama struktur. Disamping itu, semakin jauhkemahiran-kemahiran dipindahkan dari sensori-motor yang merupakan asal mereka,semakin berubah-ubah kronologi mereka,maksutnya bukan rangkaian mereka,tetapiwaktu kemunculan. Kematangan hanyalah satu dari bangak faktor yang terlibat dan pengaruh lingkungan fisik dan sosial bertambah penting terhadap pertumbuhan anak.
b.      Faktor pokok kedua adalah peran latihan dan pengalaman yang diperoleh dalam tindakan-tindakan yang dilakukan pada objek-objek (yang dipertentangkan dengan pengalaman sosial). Hal ini juga merupakan faktor mendasar dan diperlukan. Akan tetapi, situasi ini tidak dengan sendirinya menjabarkan segala hal, meski demikian yang diklaim oleh para empiris.
c.       Faktor pokok ketiga adalah interaksi dan transmisi sosial. Meski diperlukan dan sangat penting, faktor ini juga tidak cukup dengan sendirinya. Sosialisasi merupakan suatu strukturasi yang kepadanya individu berkontribusi sebanyak yang ia peroleh darinya, dari sinilah terjadi interdependensi dan isomorfisme “operasi” dan “kooperasi”.
d.      Tiga faktor yang sangat berlainan tidak menjelaskan perkembangan berorientasi sama sederhana dan regulernya dengan tiga tahapan berangkai besar yang sudah dijelaskan. Dengan mempertimbangkan peran subjek dan koordinasi umum tindakan dalam perkembangan ini, kita dapat terdorong untuk membayangkan sebuah rencana yang dibentuk sebelumnya.[6]
B.     Perkembangan Moralitas Anak
Manusia itu hidup dalam masyarakat dengan berbagai macam interaksi,yakni interaksi dalam keluarga, dimasyarakatditempat belajar (sekolah, kampus), tempat kerja, ditempat bermain, berolahraga, rekreasi, dan sebagainya.[7] manusia juga berinteraksi dengan alam fisik , bahkan alam gaib sekalipun. Perkembangan moral merupakan akibat interaksi potensial indivindu dengan pengaruh-pengaruh sosial budaya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasyarakat sepanjang hidupnya. Lebih jauh lagi, bahwa perkembangan moral itu terkait dengan kaitan-kaitan tingkah laku individu dalam kelompoknya, yakni di masyarakatnya.
Alasan adana moral adalah masyarakat yang memberi kerangka referensi pada prilaku-prilaku individu.tanpa adanya kelompok da masyarakat,sebenarnya moral tidak akan tumbuh dan berkembang. Mengapa demikian?karena semua kelompok dan masarakat mempunyai sistem norma kehidupanya. sistem dari aturan-aturan yang engatur hidupdn beroperasintya masyarakat , lalu menjadi sebagai trasisisosial budaya . cara ini akan berlaku terus-menerus dari generasi kegenerasi sepanjang masa.
Sikap-sikap dan nilai-nilai merupakan faktor-faktor penting dalam perkembangan moral manusia. Keduanya menjadi dimensi kepda intelek dalam mencari apresiasi terhadap tingkahlaku  budaya yang diterima oleh masyarakatnya.secara mudahnya,sikap dalam bentuk yang paling sederhana, adalah suatu kompleks perasaan-perasaan,berasal visceral, yang diorganisir secara tidak langsung oleh ulangan-ulangan peristiwa sebagai suatu hubungan kepada suatu fenomena atau yang lainnya. Lama-kelamaan sikap tersebut membentuk suatu sistem yang mendeterminasi cara seseorang untuk memandang dunia ini. Sistem semacam ini akan berpengaruh pada keputusan-keputusan yang diambil orang dalam memilih berbagai masalah termasuk moral. Perkembangan selanjutnya adalah, bahwa kerangka referensi moralnya akan dikendalikan oleh sistem sikap tersebut.
Sikap-sikap itu secara langsung terbentuk sebagai interaksi-interaksi individu dengan fisiko-sosiokultural universal, juga terbentuk secara tak langsung dengan peniruan atau pembelajaran (belajar) moralitas manusia (anak-anak) terbentuk karena belajar, dan sebagai akibat dari proses-proses intelektual dan sikap. Pembentukan (belajar) moral tersebut berjalan terus sepanjang hidup manusia, dan dapat dibahas dalam konteks perkembangan.[8]
Cara-cara lain dalam terbentuknya moral adalah dengan penguasaan-penguasaan  nilai-nilai. Apakah nilai itu? Nilai-nilai (values) adalah suatu harga (apresiasi) terhadap suatu benda atau orang. Penguasaan nilai-nilai itu berkembang melalui pengalaman-pengalaman dari masa kanak-kanak. Bayi lahir, belum mempunyai moral, bayi tumbuh dan berkembang akan menyerap nilai-nilai yang ada dimasyarakat, terutaa dalam keluarganya.
Pembentukan nilai-nilai tidak seperti sikap, nilai-nilai terbentuk karena kognitif, dan sikap karena emosi. Pembentukan nilai  mulai keputusan-keputusan yang berkembang dalam berpikir evaluatif, dan berkembang menjadi kemapuan-kemampuan menghargai, mengapresiasi, yang kemudian membentuk kriteria.
Menurut Andreas Angyal ada tiga unsur dalam internalisasi nilai-nilai moral, yakni:
a.       Semangat otoritas dan disiplin.
b.      Gerakan bergabung pada masyarakat.
c.       Otonomi atau determinisme diri.[9]






BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Perkembanagan masa awal anak-anak merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Perkembangan awal anak-anak dibagi atas empat macam perkembangan fisik, kognitif, emosi, psikososial. Perkembangan fisik adalah perkembangan-perkebangan dimana keterampilan motorik kasar dan motorik halus sangat berkebang pesan.
1)      Tinggi dan berat : Anak-anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda , tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap mengikukuti aturan yang sama.
2)      Perkembangan otak : Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa perkembangan masa awal anak-anak ialah perkembangan otak. Otak dan kepala bertumbuh lebih pesat dari pada tubuh bagian manapun.
3)      Perkembangan motorik : Perkembanagan fisik pada masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik, baik kasar maupun halus.
2.      Manusia itu hidup dalam masyarakat dengan berbagai macam interaksi,yakni interaksi dalam keluarga, dimasyarakatditempat belajar (sekolah, kampus), tempat kerja, ditempat bermain, berolahraga, rekreasi, dan sebagainya. manusia juga berinteraksi dengan alam fisik , bahkan alam gaib sekalipun. Perkembangan moral merupakan akibat interaksi potensial indivindu dengan pengaruh-pengaruh sosial budaya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasyarakat sepanjang hidupnya.
B.     Saran
Dari uraian di atas, maka penulis dalam hal ini mengajukan beberapa saran antara lain. Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap pendidikan anak usia dini, baik yang dilakukan oleh pemerintah, keluarga maupun masyarakat. Masa prasekolah yang disebut dengan masa keemasan perkembangan intelektual seharusnya dijadikan dasar bagi upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Karisma Putra Utama, 2011.
Fauzi, H. Ahmad, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 1997.
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013.
Piaget, Jean, dan Barbel Inhelder, Psikologi Anak, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Fudyartanta, Ki, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.


[1] Yudrik jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Karisma Putra Utama, 2011)183
[2] Yudrik jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Karisma Putra Utama, 2011)184
[3] Ahmad Fauzi, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 1997)87
[4] Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013)153
[5] Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Psikologi Anak (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)175-176
[6] Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Psikologi Anak (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)177-180
[7] Ki Fudyartanta, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012)238
[8] Ki 239-240.
[9] Ki 239-241.

2 komentar:

  1. Lucky Club | Online Casino | Play and Win
    Lucky Club online casino offers everything from unique bonus rounds and promotions to a variety of games, from unique bonus spins to free spins. Play now.How to luckyclub.live Play Lucky Club Online Casino?Is Lucky Club legal?

    BalasHapus
  2. Slots Casino Vegas - Mapyro
    Mapyro 거제 출장마사지 casinos in Vegas. Find 남양주 출장샵 your way around 부산광역 출장샵 the casino, 경산 출장마사지 find where everything is located with real slot machines, and see what slot machines 오산 출장마사지 are

    BalasHapus